Metode pendidikan pada masa dinasti Abbasiyah meliputi
berbagai teknik pembelajaran yang digunakan
untuk mengajar dan memperjelas ilmu pengetahuan. Beberapa
metode pendidikan yang digunakan
pada masa ini antara lain:
1.
Metode Lisan: Metode lisan meliputi berbagai teknik
pembelajaran yang berhubungan dengan bahasa, seperti imla', ceramah (al-sama), qiraat, dan
diskusi.
2.
Metode Menghafal: Metode menghafal
adalah ciri umum pendidikan yang berkembang sejak
masa Rasulullah hingga masa sekarang.
3.
Metode Tulisan: Metode tulisan
dianggap sebagai metode
paling penting dalam proses belajar
mengajar pada masa itu karena
merupakan metode pengkopian karya-karya ulama.
4.
Metode Diskusi: Metode diskusi
'munaqasah debat/dialektika' juga digunakan pada masa Abbasiyah.
5.
Metode Materi Pendidikan Dasar
(Kuttab): Pada awal masa dinasti
Abbasiyah, pendidikan tingkat
dasar di laksanakan di
kuttab, dimana al-Qur'an merupakan materi wajib.
6.
Metode Pengkopian: Metode pengkopian karya-karya ulama digunakan
pada masa Abbasiyah.
7.
Metode Pengajaran dan Pendidikan
Formal: Sebelum muncul sekolah dan universitas, lembaga
pendidikan formal, seperti masjid,
sudah berkembang dalam dunia Islam.
8.
Metode Pendidikan Nonformal: Lembaga pendidikan nonformal,
seperti rumah para sarjana, juga digunakan
pada masa Abbasiyah.
Tujuan pendidikan Islam sama dengan tujuan hidup manusia,
yakni menjadi insan yang mengenali, mengakui,
dan melaksanakan secara sempurna kedudukan
dan peranan idealnya
dalam sistem penciptaan.
Tujuan pendidikan Islam pada masa dinasti Abbasiyah adalah untuk menjadi insan pengabdi
Allah (abdullah) dan delegasi Tuhan pengatur alam semesta
(khalifah).
Pada masa Abbasiyah, pendidikan dan pengajaran berkembang
pesat di seluruh negara Islam,
sehingga lahir sekolah-sekolah yang tidak terhitung banyaknya, tersebar dari ke
kota-kota sampai ke desa-desa Tujuan
pendidikan di tingkat nasional dan institusional dapat disimpulkan sebagai
berikut:
1.
Tujuan keagamaan dan akhlak:
Anak-anak dididik dan diajar membaca atau menghafal Alquran, ini merupakan suatu
kewajiban dalam agama, supaya mereka
mengikut ajaran agama
dan berakhlak menurut agama.
2.
Tujuan kemasyarakatan: Mereka
belajar tak mengharapkan keuntungan apa-apa, selain dari pada memperdalam ilmu pengetahuan. Mereka melawat keseluruh
negara Islam untuk menuntut ilmu tanpa mempedulikan susah payah dalam
perjalanan.
3.
Tujuan pengembangan ilmu pengetahuan: Dinasti Abbasiyah adalah
era kemajuan ilmu pengetahuan yang sangat pesat,
yang terwujudkan melalui
perpustakaan Bayt al-Hikmah yang menjadi core kemajuan
ilmu di masanya.
4.
Tujuan pembangunan kemahasiswaan: Lembaga-lembaga pendidikan yang berkembang saat itu
telah memiliki sistem, metode, kurikulum, dan tujuan pendidikan dengan
keunggulan masing-masing
5.
Tujuan pengembangan kebudayaan:
Pendidikan dan pengajaran berkembang dengan sangat hebatnya di seluruh negara Islam, yang membawa situasi lain bagi
kurikulum pendidikan Islam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar