Kurikulum pendidikan islam pada masa bani abbasiyah dibagi
menjadi tiga tingkatan pendidikan,
yaitu kurikulum dasar (Kuttab), kurikulum pendidikan menengah, dan kurikulum pendidikan tinggi.
1. Kurikulum Pendidikan Dasar (Kuttab)
Pada tingkatan pendidikan dasar atau Kuttab,
guru memberi pemahaman mengenai cara membaca
Al-Qur’an dari dasar hingga mampu membaca dengan benar kemudian
menghafalkannya. Ilmu yang diberikan
fokus pada pokok-pokok dasar agama islam, seperti tata cara berwudhu, shalat,
puasa, dan adab yang terpuji.
2.
Kurikulum Pendidikan Menengah
Pendidikan menengah berfokus pada ilmu yang bersifat umum,
seperti Al-Qur’an, bahasa arab, fiqih, tafsir,
hadist, nahwu Sharaf, mantiq,
ilmu falak, Tarikh, dan ilmu pengetahuan alam.
3.
Kurikulum Pendidikan Tinggi
Pada kurikulum pendidikan tinggi ini lebih fokus pada
penjurusan. Terdapat dua jurusan yaitu: pertama
Naqliyah (tafsir Al-Qur’an, hadist, ushul fiqih, dan fiqih). Kedua Aqliah
(mantiq, ilmu alam, kimia, ilmu falak dan kedokteran)
Pendidikan pada masa bani abbasiyah sangat berkembang
pesat, sehingga masyarakat pada masa itu bersemangat untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Salah satu upaya untuk mengembangkan pendidikan adalah menciptakan lembaga-lembaga pendidikan pendidikan islam, diantaranya:
1. Lembaga pendidikan dasar (Kuttab)
Kuttab merupakan tempat belajar menulis,
membaca, khusus untuk anak-anak
2.
Pendidikan rendah di istana
Pendidikan rendah di istana muncul dari pemikiran bahwa anak-anak agar
mampu melaksanakan tugas-tugasnya ketika
dewasa.
3.
Rumah-rumah para ulama
Rumah ulama juga sebagai tempat berlangsungnya pendidikan islam dan
pengetahuan umum. Diantara rumah ulama yang digunakan adalah rumah al-rais ibnu
sina, sebagai tempat membaca kitab al-syifa dan kitab al-qunun
4.
Majelis
Majelis dipergunakan oleh khalifah untuk membahas berbagai
ilmu pengetahuan.
5.
Badiah
Badiah merupakan dusun orang-orang arab yang mempertahankan keaslian
bahasa arab, sehingga para khalifa mengirimkan anak-anaknya kesana untuk
mempelajarinya.
6.
Rumah sakit
Rumah sakit selain untuk merawat orang yang sakit namun, berfungsi
sebagai tempat untuk mendidik tenaga kerja yang berhubungan dengan Kesehatan serta
mengadakan penelitian dan percobaan dalam bidang kedokteran dan
farmasi.
7.
Perpustakaan
Lembaga perpustakaan dibangun
untuk mengembangkan ilmu pengetahuan pada masa bani abbasiyah, serta dipergunakan untuk
penelitian dan kajian ilmiah lainnya.
8. Madrasah
Madsarah merupakan lembaga pendidikan formal, kelanjutan dari
pengajaran dan pendidikan yang telah berlangsung di masjid atau tempat lainnya.
Lembaga pendidikan formal dibutuhkan karena Masyarakat membutuhkan sistem pendidikan yang sistematis, guru yang
kompeten, sarana dan prasarana yang banyak, serta administrasi yang teratur.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar